♥Prolog♥

1 1 0
                                    

Masa kecilnya seindah sebuah lullaby yang sering kali dinyanyikan dari seorang ibu..

Tetapi.. kenapa harus ibunya juga yang pergi dengan segala rasa sakit mendalam dari hatinya? Rindu dan cinta bahkan tak dapat ia iyakan untuk menjadi teman renungan nya.

   “Tertidur lah dalam dekapan yang akan membawa mu pada rembulan malam, jangan pikirkan orang lain tentang sikap bebasmu. Hidup mu adalah sebuah pilihan, jangan biarkan orang lain membuat mu terpejerat dengan sebuah peraturan
Itulah bunyi dari kalimat yang sedang Micha baca dari buku agenda lamanya.

Sejak kelas lima sekolah dasar, Micha mulai suka akan menulis perasaannya kedalam buku agenda. Tak ada tempat bercerita? Tak pa, selagi aku punya buku ku aku akan tetap baik-baik saja!

Menulis segala hal disana, dari rasa suka, benci, senang, kesal, jijik, hingga malas. Segala hal ia tulis.. tak jarang pula akan ditemukan gambar-gambar isengnya yang berantakan.

Anak yang pendiam dan tak suka berbicara, takut akan ucapannya akan menjadi keterlaluan dan melampaui batas

Micha memang jarang memiliki teman, mungkin ada satu atau dua tetapi di waktu yang sama ia sulit dalam bersosialisasi. Itu jugalah alasan nya tak menarik dimata orang-orang.

Tak cantik, tetapi ia ingin menjadi populer.
Tak pintar, tetapi ia ingin menjadi yang utama.
Tak pandai bicara, tetapi ia ingin mengungkap kan rasa dalam hati kecilnya.
Segala hal harus ia tanggung sendirian setelah mengerti jika ia sendirian di dunia ini, bahkan rasanya tak ada yang sungguh peduli padanya.

Mengerti akan maksud suatu rasa, sialnya dia sendiri tak ingin tau kenapa bisa ada perasaan seperti itu.

×♥×

   "Dunia yang fana.." gumam Micha dengan tatapan lurus ke langit-langit kamar nya

Libur panjang adalah kabar baik, tetapi entah kenapa rasanya tak ada yang benar-benar harus gadis itu lakukan.

Menjelajah, sudah. Bahkan ia kini tau desa apa diseberang hutan Ghuis. Ia tau jika akan dilarang oleh kakak lelakinya jika benar-benar melakukan hal tersebut, alhasil ia melakukanya dengan kata lain berjalan-jalan pagi.

Sudah menginjak usia 13 tahun.. tetapi sikap utamanya tetap saja kekanak-kanakan, tak mungkin dapat berubah dengan cepat.

Tak memiliki siapa pun.. hingga pada akhirnya mengenal kata cinta, dan pacaran. Hal baru dan konyol.

Kebodohan mengikuti dirinya selama dalam masa berpacaran. Dia sering menjalin suatu hubungan dengan seseorang yang berumur 20 tahuanan.. bukankah itu aneh?

Bisa dikatakan jika dia adalah gadis yang terlalu percaya pada cinta, karena dia akan berikan apapun jika pasangannya menginginkan nya..

Tubuh, uang, perasaan hingga waktu. akan gadis itu berikan hanya agar pasangannya tak pergi dari nya.. walaupun ia tau jika itu adalah hal buruk, dia tetap menjalin hubungan itu di karenakan perasaan kesepian.

Tetapi.. akankah Micha berhenti dengan hal-hal yang membuatnya terjerumus pada kebodohan tak beralas?....

Blocked HeartWhere stories live. Discover now